Anda Gagal Merekrut? Inilah Penyebabnya!!!

Selasa, November 18, 2008

Setiap orang yang bergabung dengan sebuah bisnis network-marketing pasti tahu bahwa kegiatan rekruting merupakan urat-nadi perkembangan sebuah jaringan network-marketing. Tanpa merekrut, jaringan bisnis Anda tidak akan berkembang sehingga mengakibatkan bonus yang Anda peroleh juga tidak meningkat. Sebagian besar distributor menganggap kegiatan rekruting sebagai salah satu kegiatan paling sulit dalam mengembangkan sebuah bisnis network-marketing.

Doug Firebaugh, seorang Top Leader industri network-marketing dari Amerika Serikat pernah mengatakan bahwa kegagalan dalam melakukan rekruting timbul karena 5 alasan utama. Kelima alasan tersebut adalah :

  1. Distributor yang tidak berkomunikasi dengan prospek : Semua distributor tahu bahwa untuk merekrut, mereka harus sering memperkenalkan bisnis network-marketing yang mereka jalankan kepada teman dan relasi. Walaupun demikian, banyak sekali distributor yang tidak melakukannya. Mengapa?

Alasan utama adalah ”Rasa Takut”.

Cara yang tepat untuk mengatasi “Rasa Takut” adalah dengan meminta bimbingan dan training dari upline supaya perlahan-lahan “Rasa Takut” tersebut dapat dihilangkan.

  1. Distributor yang kurang berkomunikasi dengan prospek : Sering kali seorang distributor menetapkan target yang terlalu rendah dalam kegiatan prospekting. Seorang distributor dalam jaringan saya bertanya, “Saya sudah melakukan presentasi 2 kali seminggu selama 2 bulan, tapi belum juga ada yang bergabung dalam bisnis network-marketing saya. Saya rasa saya tidak cocok di bisnis ini.”


Jika Anda juga mengalami hal di atas, mungkin saja “ilmu merekrut” Anda masih belum cukup. Mungkin di bulan-bulan pertama Anda masih perlu melakukan 20 presentasi untuk merekrut satu distributor. Tetapi dengan latihan yang cukup dan bimbingan dari mentor dan upline Anda, kemungkinan besar “ilmu merekrut” Anda akan meningkat secara bertahap sehingga Anda dapat merekrut satu distributor baru setiap minggu.

  1. Distributor yang tidak berkomunikasi dengan prospek yang tepat : Seringkali distributor network-marketing menghabiskan terlalu banyak waktu dengan prospek yang tidak tepat. Yang dimaksud dengan prospek yang “tidak tepat” adalah orang-orang yang tidak berminat dan juga tidak cocok untuk menjalankan bisnis network-marketing. Contohnya adalah orang-orang yang suka mengeluh, orang-orang yang gampang menyerah, orang-orang yang tidak berminat untuk meningkatkan penghasilan dan taraf hidup keluarga-nya.

Kalau begitu, bagaimana tipe prospek yang tepat?

Tipe prospek yang tepat adalah orang-orang aktif yang berpikiran positif dan selalu berusaha supaya lebih sukses. Tipe orang-orang ini seringkali bergaul dengan orang-orang sukses lainnya yang selalu berpikiran positif dan berusaha supaya lebih maju.

Supaya Anda dapat merekrut orang-orang sukses, Anda juga harus mempraktekkan kebiasaan orang-orang sukses dengan cara belajar mengembangkan kepribadian melalui training-training yang sering diadakan oleh upline dalam organisasi maupun perusahaan network-marketing yang Anda jalankan.

  1. Distributor yang tidak berkomunikasi dengan benar ke prospek : Dalam kegiatan prospekting dan rekruting, kita harus mengutamakan kepentingan prospek. Kita harus sadar bahwa peluang bisnis yang kita tawarkan haruslah sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Jangan sampai kita memaksakan kehendak kepada seorang prospek / calon distributor. Jika kita terlalu memaksakan supaya prospek bergabung dengan bisnis network-marketing kita, bisa saja mereka setuju untuk bergabung dan membayar uang keanggotaan karena segan untuk menolak. Akan tetapi, jika mereka tidak mengembangkan bisnis mereka setelah bergabung secara resmi, maka perkembangan bisnis network-marketing Anda tetap akan terhambat.
  2. Distributor yang terlalu banyak bicara : Orang-orang tertentu memiliki kebiasaan untuk terlalu banyak bicara. Seharusnya kegiatan rekruting memiliki porsi presentasi dan tanya jawab yang seimbang. Artinya : kegiatan rekruting merupakan kegiatan dua-arah. Jangan mendominasi kegiatan rekruting dengan presentasi Anda. Supaya terjadi interaksi yang sehat, ada baiknya Anda menanyakan poin-poin tertentu kepada prospek / calon distributor, atau mereka diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Jika Anda mendominasi kegiatan rekruting dengan presentasi dari Anda yang bersifat se-arah, ada kemungkinan prospek / calon distributor menjadi antipati terhadap peluang bisnis yang Anda tawarkan.

Demikianlah 5 alasan utama yang mengakibatkan gagalnya kegiatan rekruting. Mudah-mudahan dengan mengetahui penyebab kegagalan rekruting tersebut, Anda dapat menghindarinya dan semakin sukses dalam mengembangkan bisnis network-marketing Anda.

Mengapa Sikap Prospek Yang Positif Berubah Menjadi Negatif Keesokan Hari?

Apakah anda pernah mengalami hal seperti judul di atas? Pada suatu hari, Anda berhasil mengundang prospek untuk mendengarkan peluang usaha yang anda tawarkan. Sang prospek memberikan respon yang baik terhadap tawaran tersebut. Setelah memberikan data-data yang dibutuhkan sebagai syarat untuk terdaftar sebagai anggota, maka prospek anda mengatakan akan melakukan pembayaran pada keesokan hari.

Anda sudah tidak sabar menanti pergantian fajar untuk menerima pembayaran dari anggota team yang baru. Tapi apa yang terjadi? Anda mendapat kabar bahwa pembayaran yang ditunggu-tunggu tidak jadi dilakukan dengan seribu satu alasan yang terdengar logis. Mengapa hal ini sering terjadi? Kelihatannya masih ada kesalahan dalam proses closing yang anda lakukan.

Walaupun anda telah memberikan informasi dengan baik dan benar pada saat presentasi sehingga prospek anda menyambut dengan positif, tetapi sebagian besar orang memiliki sikap untuk bermain aman dan takut tertipu. Maka mereka akan memberikan jawaban ini kelihatannya bagus dan masuk akal, tetapi beri saya waktu satu dua hari untuk memberikan jawaban.

Lalu apa yang mereka lakukan setelah itu? Mereka akan mulai mengajak teman dekat yang lain atau keluarga dekat untuk bergabung. Tetapi karena minimnya pengetahuan yang dimiliki, maka yang diajak malah memberikan peringatan dan sinyal-sinyal negative, sehingga prospek anda menjadi mundur dan merasa bisnis yang anda tawarkan terlalu sulit baginya.

Jadi apa yang harus dilakukan untuk menghindari terjadinya kasus di atas? Pertama-tama anda harus menghargai sikap dari prospek untuk berpikir terlebih dahulu, tetapi harus dibuatkan pagar pengaman sehingga ia tidak bercerita terlebih dahulu kepada pihak lain dengan mengatakan:

  1. Saya setuju bahwa anda harus memiliki keyakinan yang bulat untuk berhasil di sini dan itu sangat bagus. Tapi demi kebaikan anda, apabila ada pihak lain yang harus dimintai pendapat dalam mengambil keputusan, maka akan jauh lebih baik kalau dipertemukan lagi dengan saya. Dan kalau masih ada sesuatu yang belum jelas, silakan menghubungi saya kembali, karena apabila anda sakit gigi maka harus berobat ke dokter gigi bukannya dokter mata, demikian juga berlaku di sini, lebih baik anda bertanya pada orang yang benar-benar mengerti tentang bisnis ini dari pada ke orang yang tidak mengerti dan akan menghalangi anda untuk berhasil.
  2. Saya mendukung sikap anda, sekarang pikirkanlah dengan baik untuk bergabung atau tidak. Jangan bercerita kepada pihak lain sebelum anda putuskan. Karena ibaratnya anda baru dinyanyikan satu lagu yang baru, maka apabila anda bernyanyi kepada pihak lain, maka hasilnya tidak karuan karena anda belum menguasai lagu tersebut. Jadi hanya putuskan saja untuk bergabung atau tidak.
  3. Sebaiknya anda jangan mencoba mengajak orang terlebih dahulu sebelum anda bergabung. Karena mereka akan bertanya apakah anda sudah bergabung? Karena mereka tahu anda belum bergabung, maka hal ini akan diduplikasikan. Sehingga pada akhirnya tidak akan ada yang bergabung dalam bisnis yang bagus ini.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat!

Siklus di Bisnis MLM

Sudah merupakan sebuah kenyataan bahwa kegiatan bisnis di MLM selalu berhubungan dengan omzet. Dengan meningkatnya omzet meningkat pula pendapatan/bonus seorang distributor MLM. Peningkatan bonus inilah yang ingin dicapai dan akan memberikan motivasi/semangat kepada pelaku bisnis tersebut (distributor). Dengan semangat tersebut tentunya akan lebih meningkatkan aktivitas bisnis.

MLM (Multilevel Marketing) merupakan distribusi barang/produk secara berjenjang atau bertahap. Untuk pendistribusian secara bertahap ini perlu adanya seorang distributor. Dengan sistem pembagian pendapatan/bonus yang dibuat oleh sebuah perusahaan MLM atau yang lebih dikenal dengan Marketing Plan maka seseorang akan memutuskan untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut dengan bergabung menjadi seorang distributor. Nah, sekarang pertanyaannya adalah bagaimana meningkatkan omzet?

Peningkatan omzet di sebuah MLM selalu di mulai dari distributor atau anggotanya, baik itu level terbawah, menengah ataupun top level. Cara yang bisa dilakukan adalah:

1. Sebagai distributor sekaligus pengusaha diwajibkan untuk mengenal produk yang akan dipasarkannya, salah satunya adalah dengan swa konsumsi. Diharapkan dari swa konsumsi ini seorang distributor dapat menceritakan ttg khasiat produk tsb sehingga akan timbul rasa percaya.

2. Alternatif kedua sebagai peningkatan omzet adalah melakukan penjualan. Dengan bercerita pengalaman mengkonsumsi produk merupakan salah cara dalam memasarkan.

3. Karena MLM tidak harus dengan berjualan yg identik dengan seorang sales yang harus door to door, maka seorang distributor mulai harus berpikir ala seorang manajer dalam berbisnis yaitu mulai membuka cabang baru. Perkenalkan bisnis ini ke rekan-rekan yang memiliki komitmen untuk berbisnis, ajarkan hal sama dalam mengelola usaha tersebut. Kegiatan ini merupakan Business Opportunity dan Duplikasi.

Dari 3 kegiatan tersebut tentunya omzet akan meningkat seiring dengan penambahan network dan hasilnya pun akan mendongkrak pendapatan/bonus sehingga semangat para distributor akan terjaga untuk melanjutkan kegiatan bisnis tersebut. Dan ini adalah sebuah siklus “Kegiatan Bisnis -> Omzet -> Semangat -> Kegiatan Bisnis”.

Pengembangan Jaringan Dengan Filsafat Ayam

Banyak di antara pelaku network marketing merasa dirinya gagal dalam menjalankan bisnis network marketing. Padahal yang benar adalah dia belum berhasil karena belum bekerja keras, cerdas, dan ikhlas. Di antara kerja cerdas adalah dengan bekerja meniru cara kerja induk ayam.

Apa yang dilakukan induk ayam?

1. Pacaran : Pacaran adalah ibarat dari prospecting mencari kenalan di manapun dan kapanpun. Di halte bis, di terminal, di dalam lift, bis, kereta, kapal laut, pesawat, dll. Gunakan strategi kenalan dengan menggunakan 'ice-breaking' menanyakan jam, tujuan, keluarga, cuaca, topik yang sedang trend saat ini, dll. Sebaiknya membekali diri dengan membaca buku Dale Carnegie "How to get friends and to influence people" yang sudah diterjemahkan menjadi bagaimana mencari kawan dan mempengaruhi orang lain.

2. Bertelur : Bertelur adalah ibarat dari sponsoring mendapatkan anggota baru.


3. Mengeram : Mengeram adalah ibarat dari melakukan home meeting dan home sharing di rumah anggota baru untuk mengajari yang bersangkutan bagaimana caranya membuat dream book, daftar nama, mengundang, presentasi, follow-up, mengenal produk, mengguanakan alat berupa buku, kaset, dan pertemuan.

4. Mengais mencari makanan bersama anak-anaknya : Memberikan contoh kepada mitra muda (down-line) bagaimana caranya sponsoring dan membina, agar terjadi duplikasi.

5. Melindungi anak-anaknya dari musuh dengan memasukkan mereka dalam dekapannya atau langsung menyerang musuh. Melindungi mitramuda baru dari virus negatif dengan memberikan jawaban yang tepat, bahkan dengan mempersiapkan imunisasi sebelum virus negatif menyerang. Melindungi mereka dari serbuan MLM lain yang akan merontokkan jaringan.

Dalam hal ini saya termasuk orang yang tidak menyetujui polygami MLM. Menjalankan dua MLM bagaikan seseorang yang mendaki dua gunung dalam satu waktu yang bersamaan.

Peribahasa jangan simpan telur dalam satu keranjang berlaku bagi orang yang menekuni MLM tanpa meninggalkan pekerjaannya sebagai pegawai bukan sebagai pelaku MLM lain. Banyak bukti yang menjalankan dua MLM sekaligus jaringannya menjadi rontok, akhirnya terjadi ingin untung jadi buntung.
Ingin dapat semua, malah hilang semua.

Selamat Mencoba! Semoga sukses selalu!!

Pola Pikir : Penuh Atau Kurang?

Kamis, Oktober 09, 2008

Dunia ini adalah dunia yang makmur atau dunia yang kekurangan? Kalau makmur, mengapa ada orang miskin? Kalau kekurangan, mengapa ada orang kaya?

1. Dunia ini penuh dengan uang atau kekurangan uang?

Orang yang merasa dunia kekurangan uang, mencari uang itu sulit, menjadi kaya itu sulit, seringkali benar-benar tidak bisa kaya. Sementara, orang-orang yang merasa dunia penuh dengan uang, bahwa uang bertebarang di mana-mana, tinggal ditangkap saja, atau bahwa menjadi kaya itu mudah sekali, bahkan tidak perlu melakukan sesuatu yang illegal, tetapi bisa kaya dengan mudah, akan selalu menjadi orang yang kaya raya. Koin yang sama, sisi yang berbeda, yang mana yang ingin anda lihat?

2. Dunia penuh dengan prospek atau kekurangan prospek?

Sama juga, orang yang merasa mencari prospek itu sulit, jaringannya pun kecil. Orang yang merasa bahwa mencari prospek itu mudah sekali, prospek ada di mana-mana, selama mata masih melihat adanya manusia, maka itulah prospek, biasanya jaringannya pun tumbuh dengan cepat dan besar.

1. Dunia penuh dengan konsumen retail atau kekurangan konsumen retail?

Lagi-lagi, pandangan yang berbeda terhadap penjualan retail akan menghasilkan sesuatu yang berbeda pula. Banyak distributor yang merasa bahwa menjual itu sulit, siapa yang sanggup dan mau memakai produk kita, dan sebagainya, biasanya mengalami kebingungan dan kesulitan untuk tutup point. Sementara orang-orang yang merasa bahwa dunia penuh dengan konsumen, lagi-lagi selama mata masih memandang adanya manusia, maka merasa bisa diajak bergabung atau beli produk, maka mereka tidak pernah kesulitan untuk tutup point.

4. Dunia penuh dengan harapan atau sudah tak punya harapan?

Banyak orang merasa dunia sudah bobrok, sudah rusak, bejat semua, mencurigai semua orang, berprasangka buruk pada semua orang, biasanya hidup mereka tidak bahagia, sibuk dan pusing memikirkan sesuatu yang mereka tidak bisa mengontrol atau memiliki kuasa untuk mengendalikan. Tetapi orang-orang yang merasa bahwa dunia ini indah, penuh harapan dan rasa syukur, banyak sekali orang-orang baik yang diberikan untuk kita akan hidup lebih tentram, bahagia, dan menjadi orang-orang yang berhasil.

Salam sukses,

Mengapa Saya Memilih MLM?

Orang mengenal saya sebagai seorang sarjana pertambangan, yang pada umumnya bekerja diperusahaan tambang yang lumayan bonafid dengan bayaran yang cukup tinggi. Saya juga menguasai beberapa bahasa asing, yang tentunya menambah "nilai jual" saya. Tetapi mengapa saya malah menekuni bisnis MLM secara fulltime?

  1. Saya tidak mau bekerja untuk uang. Daripada saya bekerja memperkaya bos, mengapa saya tidak menjadi bos yang tentunya bisa memperkaya diri saya sendiri? Memiliki bisnis sendiri pasti lebih baik daripada jadi pegawai.
  2. Saya tidak suka disuruh-suruh, walaupun dibayar. Harga diri saya terlalu mahal untuk dijual, dan saya tidak mau jual diri demi uang.
  3. Saya belajar banyak tentang hubungan manusia di bisnis MLM, dan ini tidak pernah diajarkan di sekolah.
  4. Saya belajar benar-benar berbisnis dan menghasilkan uang, bukan teori demi teori saja.
  5. Saya bisa belajar memimpin, dan orang-orang yang saya pimpin meliputi orang kalangan bawah sampai orang kalangan atas. Di mana lagi bisa didapatkan kenikmatan ini??? Kapan lagi bisa bicara di depan 1,500 orang seperti yang pernah saya alami???
  6. Saya menjadi penerjemah membantu chairman perusahaan MLM saya tanpa dibayar, dan saya senang sekali karenanya. Saya bisa memperlakukan dia sebagai rekan sederajat, bukan sebagai atasan. Saya tidak perlu takut bercanda ria atau menggodanya, karena saya bukan pegawainya. Saya pun tidak takut dimarahi kalau salah, karena dia toh tidak menggaji saya. Alasan yang sama juga saya pakai ketika saya membantu tim support system MLM saya tanpa dibayar.
  7. Kalau mau menikah dalam 3 tahun (sejak pertama kali berbisnis MLM), dimulai dari nol (tanpa memiliki apa-apa), harus beli mobil, rumah, pesta, honeymoon, mana bisa kalau jadi pegawai???
  8. Saya bisa berpacaran dengan rekan kerja (downline) saya, dan bekerja sama saling menyemangati selama menjalankan bisnis. Kalau di perusahaan konvensional, pacaran dengan rekan sekerja sudah tidak disarankan, apalagi menikah (salah satu harus keluar). Di MLM, saya bisa menikah dengan downline saya, dan bisnis saya tetap tumbuh makin besar, hubungan pun makin lengket (karena kumpul lebih dari 8 jam setiap hari, dibandingkan dengan orang lain yang hanya kumpul waktu weekend atau hanya beberapa jam setiap hari).
  9. Saya bisa mengalahkan orang yang mengajak saya (upline saya), baik dari segi pendapatan, peringkat maupun omzet. Di tempat lain, bawahan pasti selalu kalah dengan atasan (skema piramid).
  10. Saya bisa kaya dengan membantu upline saya lebih kaya, karena upline saya juga membantu saya agar bisa kaya. Di perusahaan biasa, pegawai hanya memperkaya bos tanpa punya kesempatan dirinya sendiri bisa kaya. Sejarah menunjukkan: pegawai tidak pernah kaya. Orang terkaya selalu bukan pegawai (selalu kaya dari saham). Pegawai termahal tidak seorang pun yang masuk daftar orang terkaya, berapa pun gajinya, dan semua tunjangan hilang ketika pensiun (kalau pun ada, minimal jumlahnya).

Membangun Organisasi Network-Marketing Dengan Teknik ABC

Jika Anda baru bergabung dengan sebuah bisnis network-marketing, Anda akan diminta untuk menuliskan sebuah daftar berisi nama orang-orang yang dikenal baik teman, saudara, keluarga, kolega, teman kantor, dan sebagainya. Kemudian, Anda diminta untuk menghubungi orang-orang tersebut untuk menceritakan kesempatan bisnis yang Anda tawarkan. Metode tersebut adalah metode yang telah dipraktekkan selama lebih dari setengah abad. Walaupun metode tersebut cukup sederhana, tetap saja hanya segelintir orang yang berhasil melakukannya dengan sukses.

Kalau begitu, bagaimana caranya untuk meningkatkan tingkat keberhasilan dalam merekrut di bisnis network-marketing?

Supaya tingkat keberhasilan merekrut dapat meningkat, Anda harus menyadari bahwa kegiatan merekrut adalah sebuah proses yang terdiri dari beberapa bagian :

Satu, Anda menawarkan sebuah kesempatan bisnis, sebuah kesempatan untuk menjadi boss.

Dua, Anda menawarkan kesempatan untuk bergabung dengan sebuah perusahaan network-marketing.

Kedua tahap di atas harus Anda lewati dengan benar sebelum Anda dapat mengajak prospek Anda untuk bergabung dalam bisnis network-marketing yang Anda jalankan.

Berapa persen dari orang-orang yang Anda kenal ingin menjadi boss dan memiliki usaha sendiri?

Saya yakin, jika memungkinkan, lebih dari 85% dari orang-orang yang Anda kenal bercita-cita menjadi boss dan memiliki usaha sendiri. Artinya, jika kendala-kendala yang ada dapat diatasi, 85% dari orang-orang yang Anda kenal akan memilih untuk menjadi boss dan menjalankan bisnis sendiri daripada bekerja untuk orang lain.

Kalau begitu, mengapa tidak semua dari 85% orang yang Anda kenal tersebut menjalankan bisnis mereka sendiri? Biasanya dikarenakan oleh adanya beberapa kendala, antara lain :

Satu : Dibutuhkan modal yang besar untuk memulai sebuah bisnis.

Dua : Dibutuhkan waktu yang banyak untuk mengelola sebuah bisnis.

Tiga : Resiko untuk memulai sebuah bisnis sangat tinggi.

Empat : Tidak tahu cara untuk memulai dan menjalankan sebuah bisnis.

Dengan Teknik ABC, Anda dapat secara bertahap menawarkan bisnis network-marketing kepada prospek Anda. Dengan Teknik ABC, ke-empat kendala yang menghambat seseorang untuk menjalankan bisnis sendiri dapat ditiadakan sehingga potensi Anda untuk merekrut juga meningkat secara signifikan.

Tahap-tahap yang terkandung dalam Teknik ABC adalah sebagai berikut :

Satu, Tahap A : Hapuskan kendala-kendala yang ada.

Dua, Tahap B : Hapuskan keraguan-keraguan yang timbul.

Tiga, Tahap C : Pelajari dengan serius dan mengambil keputusan untuk bergabung atau tidak.


Tahap A : Hapuskan kendala-kendala yang ada.

Skenario : Anda dan teman sedang berbicara santai sambil minum kopi. Kemudian Anda mencoba melihat apakah teman Anda merupakan prospek yang baik untuk bisnis network-marketing. Berikut ini kira-kira adalah diskusi yang berlangsung :

Anda : Saya merasa sudah waktunya untuk saya memulai bisnis kecil-kecilan. Anda pernah berpikir untuk melakukan hal yang sama?

Teman Anda : Tentu saja. Saya sudah berkali-kali memikirkan untuk mulai menjalankan bisnis kecil-kecilan.

Anda : Mengapa tidak direalisasikan?

Teman Anda : Sulit untuk direalisasikan. Terlalu banyak kendala…. Perlu modal besar, perlu komitmen waktu yang sangat banyak, resikonya besar di tengah krisis moneter. Lagipula, saya kan seorang insinyur. Saya tidak memiliki latar belakang bisnis.

Anda : Wah, Anda salah besar. Bagaimana kalau saya tunjukkan sebuah bisnis yang bisa dimulai dengan modal kecil, bisa dijalankan secara part-time, memiliki resiko yang sangat minim. Selain itu, Anda juga akan diberikan training dan pelatihan secara gratis. Anda berminat?

Teman Anda : Kalau begitu, saya tentu berminat.

Anda baru saja mempraktekkan Tahap A dari Teknik ABC. Pada tahap ini Anda memaparkan potensi yang ditawarkan oleh bisnis network-marketing, tanpa menyebutkan kata-kata network-marketing maupun MLM.

Tahap B : Hapuskan keraguan-keraguan yang ada.

Pada tahap ini, Anda mulai menyebut istilah “network”, “jaringan” ataupun “multi-level”. Biasanya pada tahap ini, Anda akan mengetahui apakah seorang prospek itu antusias terhadap bisnis network-marketing atau tidak.

Ada beberapa tipe prospek pada Tahap B Teknik ABC. Tipe-tipe meraka adalah :

Tipe Skeptis, yaitu orang-orang yang berpikiran bahwa network-marketing itu adalah penipuan sejenis penggandaan uang, money game dan sebagainya.

Tipe Netral, yaitu orang-orang yang pernah secara sepintas mendengar tentang beberapa perusahaan network-marketing yang besar, akan tetapi tidak pernah secara serius mempelajari bisnis ini.

Tipe Potensial, yaitu orang-orang yang berminat untuk memempelajari lebih lanjut mengenai bisnis network-marketing.

Di Tahap B, Anda bertujuan untuk menghapuskan keraguan-keraguan pada benak prospek Anda dengan memberikan informasi yang tepat dan benar tentang bisnis network-marketing. Informasi-informasi tersebut mungkin berupa artikel-artikel yang ditulis oleh beberapa selebriti maupun tokoh masyarakat. Tujuan dari Tahap B adalah untuk mempresentasikan bisnis network-marketing secara umum sebagai bisnis yang legal, dan berpotensi tinge dengan resiko rendah, dan bukan untuk mempromosikan bisnis atau perusahaan network-marketing yang Anda jalankan.

Jika Anda bertemu dengan Tipe Skeptis ataupun Tipe Netral, kemungkinan Anda untuk berhasil melewati Tahap B dengan sukses cukup terbatas. Hal ini dikarenakan Tipe Skeptis telah memiliki cara pandang tentang industri network-marketing yang sulit di hapus. Sedangkan untuk Tipe Netral, kemungkinan mereka tidak tertarik dikarenakan oleh alasan-alasan lain.

Jika Anda bertemu dengan Tipe Potensial, Anda dapat melewatkan Tahap B dan langsung memasuki Tahap C.

Tahap C : Pelajari dengan serius dan mengambil keputusan untuk bergabung atau tidak.

Pada Tahap C Teknik ABC, Anda memberikan materi presentasi mengenai perusahaan network-marketing yang Anda jalankan. Selain itu, Anda juga perlu menjelaskan mengenai beberapa produk utama dan business-plan dari perusahaan network-marketing yang Anda jalankan. Setelah itu, barulah Anda mengajak prospek Anda untuk mengambil keputusan untuk bergabung.

Kunci utama dari keberhasilan merekrut dan mengembangkan organisasi network-marketing bukanlah dari meyakinkan prospek mengenai potensi bisnis network-marketing, tetapi dari mengajak prospek-prospek untuk melihat dan mempelajari bisnis network-marketing. Biasanya setelah seorang prospek secara serius melihat dan mempelajari bisnis network-marketing, ia akan tergerak untuk mencoba untuk menjalankannya.

Teknik ABC yang diterapkan secara baik akan meningkatkan rasio orang-orang untuk melihat dan mempelajari bisnis network-marketing secara serius. Semakin banyak orang-orang yang berhasil Anda ajak untuk mempelajari bisnis network-marketing, semakin tinggi juga keberhasilan proses rekruting dalam mengembangkan organisasi bisnis network-marketing Anda.

Hukum Pygmalion - Hukum Berpikir Positif

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus.Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya. Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.

  • Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel.Tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini."
  • Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu." Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu".
  • Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan,anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya."

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik. Kawan-kawan Pygmalion berkata, "Ah,sebagus-bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu." Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya. Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion,yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.

Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif.

Misalnya,
* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.
* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.
* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.

Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion. Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif. Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.

  • Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur,akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.
  • Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain. Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain.

Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.

Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk,kita akan menjadi curiga, "Barangkali ia sedang mencoba membujuk," atau kita mengomel, "Ah, hadiahnya cuma barang murah." Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri.Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia. Sebaliknya, kalau kita berpikir positif,kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita."

Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai

Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam.Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai.

Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik. Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.

Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion, begitulah.

Dua Kunci Sukses Bisnis Network-Marketing

Jika Anda bertanya kepada pelaku bisnis network-marketing tentang kunci sukses dalam menjalankan bisnis ini, Anda akan mendapatkan beragam jawaban atas pertanyaan tersebut. Tapi, berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya, hanya ada 2 kunci sukses dalam menjalankan bisnis network-marketing. Kalau begitu, apakah kedua kunci sukses di bisnis network-marketing???

Kedua kunci sukses tersebut adalah :

  1. KONSISTENSI : Anda harus konsisten dalam menjalankan bisnis network-marketing Anda hari-demi-hari, bulan-demi-bulan, tahun-demi-tahun. Sebagai seorang network-marketer, Anda harus konsisten dalam menggunakan produk perusahaan Anda. Selain itu, Anda juga harus konsisten dalam menjalankan kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan organisasi network-marketing Anda. Kegiatan-kegiatan pengembangan bisnis yang harus Anda lakukan secara konsisten adalah : melakukan presentasi, merekrut distributor baru, membimbing dan mendidik distributor baru supaya mereka dapat melakukan hal yang sama. Jika Anda dapat menjalankan kegiatan-kegiatan di atas secara konsisten selama 2 s/d 3 tahun dalam mengembangkan bisnis network-marketing Anda, hampir boleh dipastikan Anda akan dapat menikmati residual income yang tinggi dari bisnis network-marketing yang Anda jalankan.
  2. JANGAN PERNAH MENYERAH : Penyebab utama kegagalan sebuah bisnis network-marketing adalah distributor yang menyerah. Semua pelaku bisnis network-marketing harus sadar bahwa kebebasan finansial tidak akan datang dengan sendirinya setelah formulir pendaftaran distributor ditanda-tangani oleh mereka.

Banyak pekerjaan dan pengorbanan yang harus dilakukan selama 2 s/d 3 tahun pertama menjalankan bisnis ini sebelum residual income yang diperoleh dapat memberikan kebebasan finansial yang Anda impikan. Selama 2 s/d 3 tahun pertama itulah Anda melakukan investasi dan membangun asset. Residual income baru akan datang setelah fondasi asset Anda berdiri dengan kokoh.

Bisnis network-marketing adalah bisnis yang paling adil karena hasil yang Anda peroleh dari bisnis network-marketing benar-benar merupakan buah dari investasi modal, waktu dan usaha yang Anda tanamkan.

Jika Anda menjalankan bisnis network-marketing atas kesadaran Anda sendiri dan tanpa paksaan orang lain, maka Anda juga dapat menyerah dan berhenti menjalankan bisnis network-marketing kapan saja tanpa paksaan orang lain.

Intinya adalah, jika Anda dapat menyerah kapan saja, mengapa harus menyerah sekarang??? Mengapa harus menyerah sekarang jika Anda tahu bahwa dengan sedikit usaha tambahan dan konsistensi dalam menjalankan bisnis, Anda dapat mendapatkan residual income dan kebebasan-finansial yang Anda idam-idamkan 2 s/d 3 tahun kemudian?

Anda sendiri yang harus menentukan apakah Anda akan menjadi seorang yang SUKSES ataupun GAGAL di bisnis network-marketing. Semuanya terserah Anda!!!

Pemain Baru di Bisnis Network Marketing

Jika Anda pernah menghadiri presentasi bisnis network-marketing pada saat bisnis network-marketing mulai beroperasi di Indonesia kurang lebih 10 tahun yang lalu, Anda akan melihat banyak ibu-ibu rumah tangga yang hadir. Sekarang, bisnis network-marketing telah digeluti oleh orang dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda, tapi yang berkembang paling pesat adalah pelaku network marketing baru dari kalangan eksekutif dan kalangan professional.

Perkembangan industri network-marketing selama satu dekade terakhir telah berhasil menarik minat banyak kalangan untuk ikut berpartisipasi. Saat ini, kita sudah melihat banyak professional yang menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing mereka sendiri.

Sekarang, jika Anda menghadiri presentasi bisnis network-marketing, sudah merupakan hal yang lumrah untuk melihat dokter, bankir, pengacara, bintang sinetron, selebritis yang berpartisipasi dalam presentasi bisnis tersebut.

Meningkatnya partisipasi dari kalangan eksekutif dan professional memberikan kontribusi yang tinggi terhadap perkembangan industri network-marketing. Dengan bergabung, kalangan professional membawa keahlian teknis, pengakuan sosial dan juga kredibilitas terhadap industri network-marketing. Para professional ini adalah orang-orang yang mempunyai karir yang relatif mapan dan penghasilan yang relatif tinggi.

Kalau begitu, mengapa para eksekutif dan professional ini berminat menggeluti bisnis network-marketing?

Para professional tertarik untuk menggeluti bisnis network-marketing karena bisnis ini menawarkan potensi kebebasan finansial (financial freedom) dan kebebasan untuk mengatur hidup mereka sendiri tanpa harus bergantung kepada orang lain.

Para professional adalah calon-calon yang ideal untuk menggeluti bisnis network-marketing. Mengapa?

Mari kita analisa kehidupan seorang dokter. Seorang dokter bekerja 10 s/d 12 jam sehari, dan kadang-kadang harus siaga 24 jam. Memang tidak dapat dibantah bahwa penghasilan seorang dokter relatif cukup tinggi. Jika seorang dokter memperoleh pendapatan Rp.300 juta per tahun, penghasilan tersebut tetap saja merupakan penghasilan linear (linear income). Seorang dokter menerima income jika mereka bekerja/berpraktek, jika mereka tidak bekerja/berpraktek, income tidak akan datang dengan sendirinya.

Walaupun seorang dokter memperoleh income yang relatif tinggi, ia juga menginginkan lebih banyak waktu untuk keluarganya, untuk mengembangkan hobbynya atau untuk menikmati liburan dengan keluarganya. Bisnis network-marketing memungkinkan seorang dokter untuk mencapai apa yang tidak ditawarkan oleh penghasilan linear dia.

Kalangan eksekutif (seperti bankir) juga menginginkan hal yang sama. Akibat Krisis Moneter, banyak bankir yang dulu memperoleh income ratusan juta per tahun mengalami PHK hingga harus mencari sumber income lain dan dapat memberikan income tinggi secara lebih terjamin.

Untuk para eksekutif yang tidak terkena PHK akibat krisis moneter, mereka mungkin harus bekerja 2 kali lebih keras tanpa memperoleh kenaikan gaji. Oleh karena itu, mereka juga mulai mempertimbangkan alternatif-alternatif lain untuk memperoleh income yang tinggi. Lagi-lagi, bisnis network-marketing merupakan solusi yang mereka butuhkan.

Network-marketing adalah satu-satunya bisnis yang beresiko rendah, tetapi berpotensi memberikan hasil yang luar biasa tinggi. Hal ini tentu saja menarik untuk para professional yang walaupun mempeoleh income yang tinggi, tetapi harus dengan mengorbankan waktu yang seharusnya di-alokasikan untuk keluarga dan orang-orang tercinta.

Saya yakin, dengan berlalunya waktu, akan semakin banyak lagi eksekutif dan professional yang juga akan ikut bergabung dan mengembangkan industri network-marketing ini.

Jika Anda adalah seorang professional yang sedang mempertimbangkan untuk menggeluti bisnis network marketing, dengan senang hati saya akan bekerjasama dengan Anda untuk mewujudkan financial independence yang Anda impikan.

Network Marketer & Konglomerat Properti : Sebuah Analogi

Jika Anda menjalankan bisnis network marketing, maka Anda dapat di-ibaratkan seperti seorang konglomerat properti yang mempunyai banyak asset-asset properti berupa gedung dan perkantoran bertingkat. Bagaimana mungkin???

Bisnis network marketing adalah sebuah bisnis jangka panjang yang akan memberikan hasil berupa residual income secara terus-menerus walaupun usaha awal untuk memperoleh income tersebut telah selesai dilakukan pada waktu yang lampau. Seorang network marketer perlu menginvestasikan modal, meluangkan waktu untuk membangun organisai network-marketing secara perlahan-lahan, satu distributor demi satu distributor. Pada saat organisasinya telah berkembang, sukses dan produktif, residual income akan diperoleh secara terus menerus walaupun ia memutuskan untuk tidak lagi aktif menjalankan bisnis network marketingnya.

Seorang konglomerat properti juga membutuhkan waktu yang lama untuk merencanakan proyek properti, membangun pondasi, menyelesaikan konstruksi setingkat demi setingkat hingga akhirnya selesai membangun gedung bertingkat yang menghasilkan uang sewa secara terus-menerus di kemudian hari.

Jika Anda baru saja memulai bisnis network marketing Anda, kemungkinan besar Anda akan bertemu dengan orang yang mentertawai, menganggap remeh atau bahkan mencemooh usaha Anda dalam mengembangkan bisnis network marketing Anda. Pada saat Anda berada dalam posisi sulit tersebut, Anda dapat memberikan jawaban sebagai berikut :

“Teman, mari saya ceritakan proyek apa yang sedang saya kerjakan. Saat ini, saya sedang menjalankan proyek jangka panjang untuk mencapai kebebasan finansial (financial freedom). Proyek yang saya kerjakan sekarang kurang lebih mirip sebuah proyek properti. Bisa diibaratkan saya sedang membangun apartemen 50 kamar untuk dikontrakkan kepada orang lain.”

“Anda sendiri tahu bahwa perlu waktu untuk membangun apartemen 50 kamar bukan?? Nanti kalau sudah selesai dibangun, saya akan menikmati income dari hasil mengontrakkan 50 apartemen tersebut kepada orang lain.”

“Saat ini, saya sedang dalam proses konstruksi gedung apartemen-nya. Wajar saja kalau sewaktu saya membangun gedung tersebut, saya perlu melakukan investasi. Dan tentu saja selama periode konstruksi gedung apartemen tersebut, saya masih belum akan menikmati uang sewanya, bukan??”

Berhentilah berbicara sejenak. Lawan bicara Anda pasti sadar bahwa tidak mungkin memperoleh uang sewa apabila gedung apartemen 50 kamar tersebut belum selesai dibangun.

Kemudian lanjutkan pembicaraan Anda :

“Begitulah keadaannya. Saat ini saya sedang berada dalam tahap membangun. Nanti kalau sudah selesai, akan saya kabarkan dan bersama-sama akan kita lihat hasilnya.”

“Bagaimana dengan Anda?? Apakah Anda melakukan proyek jangka panjang untuk masa depan Anda??”

Cukup demikian tanggapan Anda. Tergantung kepada lawan bicara Anda untuk memahami dan mempelajari bisnis network marketing yang sedang Anda jalankan.

Jangan pernah merasa malu mengakui bahwa Anda melakukan bisnis network marketing!!!

Anda memang benar-benar menjalankan proyek jangka panjang, sama seperti halnya seorang konglomerat properti. Apakah seorang konglomerat properti merasa malu jika gedung bertingkat yang dibangunnya sedang dalam tahap perencanaan dan konstruksi??? Tentu saja tidak!!! Oleh karena itu, Anda juga tidak perlu merasa malu mengakui keterlibatan Anda di bisnis network marketing. Berapa banyak income yang Anda harapkan dari bisnis network marketing Anda?? Semuanya terserah Anda. Yang perlu Anda ingat adalah, Anda sedang membangun asset yang akan menghasilkan income di kemudian hari. Mungkin perlu waktu beberapa tahun untuk dapat menikmati hasil dari investasi Anda. Konglemerat properti juga membutuhkan waktu beberapa tahun sebelum dapat menikmati income dari menyewakan gedung bertingkat yang dia bangun.

Jadi, berapa banyak income yang Anda harapkan dari bisnis network marketing Anda???

Network Marketing Sulit Dijalankan. Benarkah???

Sudah berapa sering Anda mendengar orang mengatakan bahwa bisnis network-marketing sulit dijalankan. Jika saat ini Anda sendiri sedang mengembangkan bisnis network-marketing, saya yakin pernyataan di atas sudah biasa Anda dengar prospek-prospek Anda. Jika Anda belum menjalankan bisnis network-marketing Anda sendiri, kemungkinan besar Anda juga pernah menggunakan alasan di atas untuk menghindar dari teman-teman yang mengajak bergabung. Tapi, benarkah bisnis network-marketing benar-benar sulit dijalankan???

Saya sendiri pernah berpikir bahwa menjalankan bisnis network-marketing itu sulit. Lagipula, karir saya berkembang relatif cepat, sehingga saya pernah beranggapan bahwa tanpa perlu repot-repot menjalankan bisnis network-marketing, saya akan berhasil mencapai kebebasan finansial dalam waktu singkat.

Kenyataannya adalah, semakin karir saya menanjak, semakin banyak waktu pula yang harus saya alokasikan untuk urusan kantor, sedangkan waktu untuk keluarga semakin lama semakin sedikit. Hal inilah yang membuat saya kembali mempertimbangkan kembali bisnis network-marketing sebagai upaya untuk mencapai kebebasan finansial.

Setelah mempertimbangkan beberapa alternatif, akhirnya saya memutuskan untuk mulai menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing saya sendiri.

Keputusan saya untuk menjalankan bisnis network-marketing didasarkan atas beberapa pertimbangan. Sebagai orang yang pernah mengatakan bahwa “network-marketing sulit dijalankan,” saya mencoba membandingkan tingkat kesulitan bisnis network-marketing dengan beberapa alternatif lain.

Network-marketing sulit dijalankan.

Benarkah??? Dibandingkan dengan apa???

Bagaimana rasanya harus meninggalkan bayi Anda yang baru lahir dua bulan yang lalu dengan baby-sitter di rumah karena Anda dan suami/istri Anda terpaksa harus bekerja hanya untuk membayar tagihan bulanan? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya mengetahui bahwa Anda telah menikahi orang yang paling Anda cintai dan pernah Anda janjikan hal-hal yang serba indah tetapi sampai sekarang belum dapat Anda penuhi? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya jika Anda dan pasangan Anda menyadari bahwa Anda tidak akan mampu membeli rumah idaman Anda karena tidak mungkin membayar cicilan bulanan? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya terpaksa menyelesaikan pekerjaan kantor pada hari Minggu sore dan terpaksa mengingkari janji untuk membawa anak Anda pergi berenang? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya harus kerja lembur di kantor di malam Natal dan tidak bisa meluangkan waktu untuk mengikuti misa Natal di gereja bersama keluarga Anda? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya untuk tiap hari berangkat kerja dengan mobil butut berumur lima belas tahun dan selalu harus dibawa ke bengkel setiap dua minggu sekali, tetapi Anda tidak sanggup untuk membeli mobil baru? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya jika setiap kali membeli baju, Anda terpaksa membeli yang paling murah dan bukan membeli baju yang terlihat paling bagus untuk Anda? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya setiap kali berbelanja dengan keluarga Anda harus memikirkan, “Jika kita beli yang ini, maka kita tidak akan sanggup membeli yang itu.”? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya mengetahui bahwa Anda telah bekerja keras selama 30 tahun untuk suatu hari harus pensiun dengan sepertiga pendapatan Anda sekarang? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya jika suatu hari anak Anda yang telah dewasa pindah ke kota lain dan Anda tidak sanggup mengunjunginya karena harga tiket pesawat terbang terlalu mahal? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya melihat anak Anda tanpa disadari telah tumbuh remaja dan dewasa padahal sewaktu mereka kecil Anda sangat sedikit meluangkan waktu untuk mereka? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya jika Anda di-PHK karena kantor Anda gulung tikar karena Krisis Moneter? Sulitkah itu???

Tahukah Anda hal yang paling sulit?

Hal yang paling sulit itu bukanlah menjalankan bisnis network-marketing.

Hal yang paling sulit adalah suatu hari Anda menyadari telah terlalu banyak membuang-buang waktu yang berharga, dan waktu yang telah Anda sia-siakan tersebut telah hilang untuk selama-lamanya.

Detik demi detik, menit demi menit, hari demi hari, tahun demi tahun hilang tak berbekas. Waktu yang hilang tak berbekas ini seharusnya dapat Anda gunakan sedikit-demi-sedikit untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing Anda secara konsisten dan perlahan-lahan. Manusia sering punya kebiasaan buruk untuk mencari-cari alasan untuk tidak mengerjakan hal-hal yang seharusnya dikerjakan. Seringkali kita mengizinkan orang lain yang tidak berhak dan tidak berkepentingan untuk mengatur hidup kita dan keluarga kita, masa depan kita dan masa depan kita.

Apakah network-marketing benar-benar sulit dijalankan???

Apakah sulit untuk menunjukkan kepada teman-teman produk bermutu tinggi???

Apakah sulit untuk mempelajari sistim bisnis network-marketing sehingga bisa menyampaikannya kepada orang lain???

Apakah sulit untuk meluangkan satu jam sehari untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis network marketing Anda???

Apakah sulit untuk tidak menonton TV/sinetron selama satu jam sehari dan mempergunakan waktu tersebut untuk mengembangkan bisnis network-marketing Anda???

Apakah sulit untuk mengerti bahwa dengan menjalankan bisnis network-marketing secara konsisten dan perlahan-lahan selama beberapa tahun Anda akan dapat mencapai kebebasan finansial???

Sanggupkah Anda bekerja keras mengembangkan bisnis network-marketing Anda selama tiga tahun ke depan supaya keluarga Anda dapat membeli rumah idaman???

Sanggupkah Anda bekerja keras mengembangkan bisnis network-marketing Anda selama tiga tahun supaya anak Anda dapat sekolah di perguruan tinggi yang bermutu tinggi dan bukan yang uang kuliah-nya murah???

Sanggupkah Anda bekerja keras mengembangkan bisnis network-marketing Anda selama tiga tahun supaya taraf hidup keluarga dapat Anda tentukan sendiri dan bukan ditentukan oleh orang-orang yang tidak berhak? Segeralah sadari bahwa Anda mempunyai kekuatan yang luar biasa dengan bisnis network-marketing.
Network-marketing benar-benar mempunyai kekuatan untuk merubah hidup Anda. Tapi, semua potensi-potensi yang ditawarkan oleh network-marketing tergantung kepada Anda sendiri untuk merealisasikannya. Setelah mempelajari perbandingan-perbandingan di atas, apakah Anda masih merasa bahwa network-marketing sulit dijalankan???

6 MITOS NETWORK MARKETING

Kesalahpahaman dan Kenyataan
dalam menjalankan usaha network marketing apapun, kita sering bertemu dengan orang2 yang skeptis, ataupun orang2 yang merasa sok tahu dan mengerti menjalankan network marketing tetapi hanyalah orang2 yang salah paham mengenai sistem dan cara kerja bisnis network marketing. Nah ... pada kesempatan kali ini saya mau ngasih tau 6 MITOS NETWORK MARKETING yang sering menimbulkan kesalahpahaman ... begini nih mitosnya :
Mitos pertama : Cara terbaik untuk sukses di bisnis network marketing adalah dengan bergabung dengan perusahaan network-marketing baru.
Mitos ini muncul karena adanya anggapan bahwa penghasilan terbesar yang diperoleh oleh pelaku bisnis network-marketing berasal dari awal berdirinya sebuah perusahaan network-marketing. Kenyataannya adalah, tahap awal mungkin merupakan masa terburuk untuk bergabung dengan sebuah perusahaan network-marketing. Mengapa? Sudah merupakan sebuah kenyataan di dunia bisnis (dan bukan hanya di bisnis network-marketing) bahwa 70% dari semua perusahaan baru akan gulung-tikar dalam lima tahun pertama. Kalau begitu, bagaimana Anda bisa yakin bahwa perusahaan network-marketing tempat Anda bergabung bukanlah satu satu dari 70% perusahaan yang gulung-tikar tersebut?

Pada tahap awal sebuah perusahaan network-marketing, semua orang menginginkan dan berharap bahwa perusahaan tersebut akan sukses. Akan tetapi, merosotnya kinerja sebuah perusahaan network-marketing terjadi secara perlahan-lahan dan kadang-kadang tanpa disadari oleh para anggota dan distributornya.

Untuk sukses dalam bisnis network marketing, dibutuhkan investasi waktu dan usaha yang tidak sedikit. Bagaimana jika perusahaan network-marketing tempat Anda bergabung bangkrut setelah Anda meng-investasikan beberapa tahun dalam bentuk waktu dan usaha? Semuanya menjadi sia-sia saja, bukan?

Dari penjelasan di atas, Anda dapat melihat bahwa waktu terbaik untuk bergabung dengan sebuah perusahaan network-marketing adalah sesudah perusahaan tersebut berhasil membuktikan kemampuan mereka untuk mengembangkan bisnis secara etis, serta memenuhi kewajiban-kewajiban berupa pembayaran bonus kepada distributor secara teratur dan tepat waktu.

Mitos kedua : Kesuksesan seorang network-marketer adalah karena berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dan faktor keberuntungan (hoki) merupakan faktor utama kesuksesan seorang network-marketer.
Mitos ini timbul karena potensi income tidak terbatas yang ditawarkan oleh industri network-marketing itu sendiri. Orang-orang yang menjalankan bisnis network marketing mengharapkan untuk mendapatkan income besar dalam waktu singkat tanpa kerja keras. Tentu saja sebagian besar orang gagal di network marketing dengan pandangan tersebut. Orang-orang yang gagal di network marketing karena kesalah-pahaman tersebut kemudian beranggapan bahwa untuk menjadi sukses dalam bisnis network-marketing dibutuhkan keberuntungan (hoki) yang besar.
Perlu Anda sadari bahwa bisnis network-marketing adalah sebuah bisnis, bukan merupakan sebuah hobby, permainan, atau sesuatu yang dilakukan oleh orang-orang iseng, kurang kerjaan, maupun orang-orang yang ingin cepat kaya tanpa berusaha keras.

Orang-orang yang menganggap network marketing sebagai sebuah hobby ataupun sebagai sebuah permainan biasanya tidak akan sukses menjalankannya. Akan tetapi, orang-orang yang memperlakukan network-marketing layaknya sebuah bisnis, ataupun sebagai sebuah pilihan karir/professi memiliki kesempatan yang besar untuk sukses dalam menjalankan bisnis network-marketing.

Sama seperti halnya di bisnis maupun profesi lain, untuk menggapai sukses di bisnis network-marketing, Anda perlu juga membekali diri dengan ketrampilan dan keahlian. Anda juga perlu melakukan investasi di perkakas (tools) yang tepat untuk dapat menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing Anda secara maksimal.

Mitos ketiga : Network marketing adalah bisnis untuk orang miskin yang bermimpi menjadi kaya raya.
Walaupun banyak orang-orang yang sukses di bisnis network marketing memiliki latar belakang yang sederhana, pandangan ini merupakan pandangan yang salah. Sayangnya, mitos ini sendiri muncul akibat cerita yang sering digembar-gemborkan oleh banyak pelaku bisnis network-marketing itu sendiri.

Seperti di bisnis-bisnis lainnya, untuk menjadi sukses di bisnis network marketing, orang harus memiliki ketrampilan dan keahlian. Anda juga memerlukan sumber daya seperti modal, kenalan, disiplin dan juga visi dalam menjalankan bisnis Anda.

Sebagian orang tidak sukses secara finansial karena memiliki kekurangan-kekurangan seperti tidak percaya diri, tidak tahu cara menyampaikan pendapat, kurang bisa bersosialisasi dan lain sebagainya. Melalui network-marketing, seseorang dapat mengasah ketrampilan-ketrampilan tersebut.

Kenyataan sebenarnya adalah, orang-orang yang sukses di bisnis network-marketing sering kali adalah orang-orang yang juga telah sukses di bidang dan bisnis lain.

Oleh karena itu, pandangan bahwa orang miskin yang menjadi kaya-raya setelah menjalankan bisnis network-marketing adalah sebuah pandangan yang tidak benar.

Mitos keempat : Jika network-marketing dapat benar-benar dijalankan, maka semua orang akan menjalankannya sehingga pasar akan menjadi jenuh (saturasi).
Walaupun masuk akal secara matematis, mitos ini tidak pernah terbukti. Sejarah telah membuktikan bahwa network-marketing merupakan bisnis yang nyata, dan kejenuhan (saturasi) bukan merupakan sebuah ancaman.

Amway, perusahaan network-marketing tertua dan terbesar di dunia telah beroperasi selama lebih dari 40 tahun. Distributor-distributor Amway telah “menggambar lingkaran” dan merekrut distributor baru selama lebih dari 40 tahun, dan sampai sekarang belum ada indikasi bahwa pasar telah jenuh dengan apa yang ditawarkan oleh para distributor Amway ini.

Memang, sistim bisnis network-marketing sangatlah dashyat, akan tetapi tidak begitu dashyat hingga sanggup menghilangkan keacuhan dan ketidakpedulian orang terhadap kedashyatan yang ditawarkan oleh bisnis network marketing ini.

Mitos kelima : Anda harus “memanfaatkan” teman dan keluarga untuk memperoleh income di bisnis network-marketing.
Ini merupakan sebuah persepsi yang sangat salah mengenai bisnis network-marketing. Kenyataannya adalah : Anda tidak memanfaatkan orang lain dan tidak boleh memanfaatkan orang lain untuk mencapai sukses di bisnis network-marketing. Dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing, satu-satunya hal yang “dimanfaatkan” adalah produk dan jasa yang didistribusikan sebuah perusahaan network-marketing melalui para distributornya. Mesin penggerak bisnis network-marketing adalah produk dan jasa yang dipergunakan oleh para distributor.

Dalam bisnis network-marketing, Anda tidak memanfaatkan orang lain. Anda hanya menawarkan produk dan jasa yang Anda pergunakan sendiri kepada teman dan kenalan Anda. Jika teman Anda menyukainya, mereka juga akan menggunakannya. Jika teman, saudara dan anggota keluarga Anda yang lain tidak menyukai produk yang Anda tawarkan, Anda tidak perlu memaksa. Itu adalah hak mereka.

Mitos keenam : Kebanyakan orang gagal di bisnis network-marketing. Para “leader” mendapatkan duit dari “distributor kecil”.
Seperti halnya di industri-industri lain, orang-orang yang sukses di bisnis network marketing adalah orang yang paling tekun dan yang berusaha paling keras dalam menjalankan bisnisnya.
Di bisnis network-marketing, orang yang sukses adalah orang yang paling banyak melakukan penjualan produk/jasa dan paling banyak membimbing dan melatih distributor baru hingga bisa mandiri dan sukses.

Jika Anda menjual produk senilai Rp.500 ribu per bulan, dan telah mengembangkan jaringan distritor sebanyak 500 orang yang masing-masing menjual produk senilai Rp.500 ribu per bulan, tentu saja Anda akan memperoleh income 500 kali lebih banyak dari orang yang hanya menjual produk senilai Rp.500 ribu per bulan.

Adil sekali, bukan???

Tidak Usah Kebanyakan Mikir. Just Do It!

Selasa, September 16, 2008

Dalam perjalanan karir saya di industri network-marketing, beragam orang dengan berbagai sifat dan latar belakang telah saya temui. Pada saat saya melakukan presentasi bisnis untuk menceritakan kesempatan bisnis network-marketing ke orang-orang tersebut, tanggapan yang saya terima juga bermacam-macam. Banyak yang memberikan tanggapan positif, tidak sedikit juga yang memberikan tanggapan negatif.

Hal di atas sudah merupakan hal yang lumrah dan sudah saya terima sebagai konsekuensi dalam menjalankan bisnis network-marketing. Yang pasti, saya mengerti bahwa untuk mendapatkan income yang tinggi di network-marketing, saya harus memiliki jaringan distributor yang besar dan secara konsisten membukukan omzet penjualan yang relatif tinggi.

Saya selalu mengingatkan kepada distributor-distributor dalam jaringan saya bahwa bonus yang akan mereka terima setiap bulan akan merefleksikan perkembangan jaringan dan omzet jaringan mereka.

Seringkali seorang distributor memiliki kesulitan untuk mem-visualisasi untuk dapat memiliki jaringan network-marketing berjumlah ribuan orang. Saya rasa, hal ini timbul akibat terbiasanya berada dalam paradigma “PENDAPATAN LINIER”.

Di network-marketing, Anda hanya perlu menjiplak dan menduplikasikan hal-hal yang telah dilakukan oleh upline-upline/mentor Anda yang telah sukses dalam mengembangkan jaringan mereka, dengan otomatis Anda akan mencapai kesuksesan juga. Lebih baik lagi, jika Anda dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mempermudah dan meng-efisiensi-kan kegiatan-kegiatan tersebut supaya waktu untuk mencapai hasil yang diinginkan dapat dipersingkat.

Daripada Anda bingung dan cemas memikirkan apakah Anda mampu membangun jaringan yang memiliki ribuan distributor dan omzet bulanan yang tinggi, mendingan Anda lakukan saja apa yang diajarkan oleh orang-orang yang telah sukses dalam bisnis network-marketing.

Seperti motto salah satu merek peralatan olah-raga : JUST DO IT!!!

Daripada bingung mikirin caranya, JUST DO IT.
Daripada cemas tentang kemampuan Anda, JUST DO IT.
Daripada merencanakan yang muluk-muluk, JUST DO IT.
Daripada buang waktu, JUST DO IT.
Daripada kebanyakan mengeluh, JUST DO IT.
Daripada kebanyakan mikir, JUST DO IT.
Daripada kebanyakan ngomong, JUST DO IT.

Dengan JUST DO IT, Anda sekaligus belajar dan meningkatkan kemampuan Anda dalam menjalankan bisnis network-marketing. Terapkanlah JUST DO IT secara konsisten, niscaya bisnis network-marketing Anda akan memberikan hasil yang telah anda impikan.

Tips Untuk Mendapatkan Kepercayaan Dari Mitra Bisnis

Setelah krisis moneter berkepanjangan selama beberapa tahun terakhir, timbul gelombang besar dari perusahaan-perusahaan untuk melakukan efisiensi dengan cara mengurangi jumlah karyawan dan juga dengan besar melakukan merger sesama perusahaan besar supaya tetap bertahan. Akibatnya, setiap tahun berjuta kepala keluarga yang mencari nafkah harus kehilangan pekerjaannya.

Selain itu, angkatan baru dari generasi muda yang baru lulus kuliah mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan. Jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia jauh di bawah dari jumlah pencari kerja.

Sebagai alternatif, orang mulai melirik bisnis network-marketing yang memberikan harapan untuk mencapai keberhasilan dengan modal yang relatif kecil, tidak diperlukan keahlian khusus dan resiko yang relatif kecil.

Berjuta-juta orang menyerbu bisnis jaringan karena menawarkan gaya hidup yang berbeda, jalan singkat untuk mencapai impian. Berapakah yang berhasil? Hanya 10% yang benar-benar menikmati kompensasi puncak.

Mengapa tingkat kegagalan di bisnis network-marketing mencapai 90%? Apakah ada yang salah dengan sistemnya? Bukan itu! Yang tidak berhasil adalah pelaku yang tidak serius, hanya ikut-ikutan dan tidak mau belajar atau menerapkan apa yang telah mereka pelajari.

Bisnis network-marketing adalah bisnis yang dibutuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari mitra bisnis yang disponsori. Untuk mendapatkan kepercayaan tersebut, dibutuhkan sikap yang baik, sehingga mitra bisnis akan mau bekerjasama dan produktif.

Untuk menjadi orang yang berhasil maka pertama-tama kita harus memiliki keinginan yang kuat untuk maju. Karena orang yang berhasil adalah orang yang bisa bangkit dari kegagalan. Pada umumnya kita tidak berani maju karena takut gagal. Padahal kegagalan itu sangat penting untuk mendewasakan kita dan itu adalah bagian dari proses hidup. Maka kita harus berprinsip “Failure will never overtake me if my determination to succeed is strong enough.

Dibawah ini, ada kiat-kiat yang akan membantu anda untuk berubah dan memiliki sikap yang baik dalam mencapai sukses.

1. Kita harus memiliki tekad yang bulat untuk meninggalkan sifat buruk kita dan menanamkan sifat yang baik dalam diri kita. Caranya adalah menerapkan kiat-kiat yang akan di ceritakan selanjutnya dengan cara membaca setiap kiat setiap hari. Lakukan satu kiat selama 30 hari, dengan cara membaca setiap pagi hari, ulangi lagi pada siang hari kemudian lakukan evaluasi pada malam harinya. Setelah kiat itu tertanam dan menjadi sifat kita, maka lanjutkan lagi kiat berikutnya dan seterusnya.

2. I will greet this day with love
Aku akan menanamkan cinta dalam hatiku. Orang dapat menolak perkataanku, orang dapat saja tidak menyukai penampilanku, tapi mereka tidak akan menolak cinta tulus yang akan kuberikan. Cinta merupakan kekuatan yang tidak dapat ditolak oleh siapapun. Cinta yang dimaksudkan disini adalah cinta yang sejati dimana kita menginginkan orang lain mendapatkan yang terbaik baginya.

3. I Will Persist until I Succeed
Saya akan bertahan sampai saya mencapai kesuksesan. Saya tidak tahu berapa panjang perjalananku untuk mencapai sukses. Dan yang pasti puncak sukses tidak berada di awal perjalanku. Maka aku akan berjalan dan berjalan terus selangkah demi selangkah untuk mencapai kesuksesan itu.

4. I am nature’s greatest miracle
Saya adalah makhluk yang unik. Saya akan menjadi diri saya sendiri. Saya berbeda dengan orang lain. Dan saya memiliki potensi yang tidak terbatas yang dapat saya kembangkan. Saya akan meraih kemenangan dan saya akan menjadi networker yang sukses.

5. I will live this day as if it my last
Saya akan hidup pada hari ini seolah-olah ini adalah hari terakhirku. Apa yang telah terjadi pada kemarin tidak akan kembali lagi pada hari ini. Dan apa yang saya khawatirkan pada hari esok belum tentu akan terjadi. Saya akan memperlakukan anak-anakku dengan baik seperti besok mereka sudah tidak ada, saya akan memperlakukan pasangan hidupku dengan penuh cinta seperti hari ini terakhir kami akan bertemu dan juga juga akan memperlakukan teman-temanku dengan baik sesuai kebutuhan mereka seolah-olah besok tidak ada kesempatan lagi bagi mereka untuk minta tolong.

6. Today I will be master of my emotions
Ada musim semi dan ada musim gugur, ada siang dan ada malam, ada panas dan ada dingin, ada kemarau dan ada banjir. Demikian juga dengan emosi saya. Kadang senang dan kadang sedih. Kesedihan kemarin dapat menjadi kegembiraan hari ini, kegembiraan hari ini dapat menjadi kesedihan esok hari. Saya harus menjadi master dari emosi ini sehingga setiap hari saya tetap produktif. Hal yang dapat dijadikan pegangan adalah :

If I feel depressed I will sing.
If I feel sad I will laugh.
If I feel ill I will double my labor.
If I feel fear I will plunge ahead.
If I feel inferior I will wear new garment.
If I feel uncertain I will raise my voice.
If I feel poverty I will think of wealth to come.
If I feel incompetence I will remember past success.
If I feel insignificant I will remember my goals.
Today I will be master of my emotions.
If I become overconfident I will recall my failures.
If I overindulge I will think of past hungers.
If I feel complacency I will remember my competition.
If I enjoy moments of greatness I will remember moments of shame.
If I feel all-powerful I will try to stop wind.
If I attain great wealth I will remember one unfed mouth.
If I become overly proud I will remember a moment of weakness.
If I feel my skill is unmatched I will look at the stars.
Today I will be master of my emotions.

7. I will laugh at the world
Saya akan tertawa kepada dunia maka dunia juga akan tertawa bersama saya. Saya akan hidup dalam kegembiraan. Apabila ada hak yang memberatkan hidupku maka ada tiga kata yang saya pergunakan sebagai obat: ini akan berlalu. Aku akan menghiasi dunia ini dengan tawaku, maka hidupku akan terasa ringan.

8. Today I will multiply my value a hundredfold
Kokon ulat disentuh oleh tangan yang jenius menjadi sutra yang indah.
Tanah liat disentuh oleh tangan yang jenius menjadi puri yang megah.
Bulu domba disentuh oleh tangan yang jenius menjadi pakaian raja yang indah.
Apa bila tanah liat dapat ditingkatkan harganya berjuta kali lipat apalagi dengan diri saya.
Saya akan menetapkan tujuanku setinggi gunung pada hari ini, minggu ini, bulan ini dan tahun ini.
Saya akan mulai memanjat pada hari ini, besok akan ku panjat lebih tinggi dari hari ini dan seterusnya sampai ke puncak.

9. I will act now
Saya akan mengerjakan tugas saya sekarang juga. Saya tidak akan menunda apa yang harus saya kerjakan pada hari ini untuk keesokan harinya karena saya tahu besok tidak akan ada. Akan saya kerjakan sekarang juga, akan saya kerjakan sekarang juga, akan saya kerjakan sekarang juga. Kata-kata ini selalu saya ulang-ulang setiap saat sehingga akan menjadi kebiasaanku.

10. Aku akan mohon bantuan kepada Tuhan
Saya akan memohon kepada Tuhan untuk memimpin jalan hidupku. Saya tidak memohon kekayaan langsung datang kepadaku tapi meminta kepada Tuhan untuk menuntun dan memberikan kekuatan kepadaku untuk berjalan dan terus berjalan untuk mencapai tujuan hidupku.

Mengapa 9 Dari 10 Orang Yang Saya Undang Mendadak Sakit Perut Pada Saat Yang Bersamaan?

Selasa, Juli 29, 2008

Andhika yang baru saja bergabung dengan salah satu bisnis jaringan, dan dengan penuh semangat mengundang teman-teman dan kerabatnya untuk menghadiri presentasi atau seminar yang akan berlangsung di sebuah hotel bintang lima. Sebagian temannya memberikan respon yang positif dan berjanji akan datang pada saat presentasi itu berlangsung. Dengan semangat pula Andhika bercerita pada sponsornya bahwa akan ada 10 orang yang akan bersedia datang memenuhi undangannya.

Tiba pada hari seminar akan diadakan, Andhika tidak lupa untuk melakukan konfirmasi ulang pada pagi harinya terhadap teman dan kerabatnya tersebut, dan semuanya menyatakan akan hadir.

Pada sore hari, Andhika bersiap untuk berangkat ke Hotel, setelah mandi dan keluar dari pintu rumahnya, tiba-tiba HP-nya berdering, dari seberang sana terdengar suara temannya berkata, ”Dhik, sorry berat, kayaknya tadi siang gua salah makan, jadi sekarang perut gua sakit, nanti kita atur lagi”. Terus
Andhika menjawab, “tidak apa-apa, minggu depan masih ada kesempatan”. Setelah itu Andhika berangkat ke Hotel. Selama dalam perjalanan HP Andhika berdering sebanyak 4 kali. Ia menerima berita dari 4 temannya yang menyatakan tidak dapat hadir dan semuanya memberikan alasan sakit perut.

Setelah sampai di Hotel, sponsornya menanyakan berapa yang akan hadir, dengan mantap
Andhika menjawab, ada 5 orang yang akan hadir.

Presentasi akan berlangsung 10 menit lagi, 5 orang yang ditunggu-tunggu tidak ada yang nongol,
Andhika sudah berusaha untuk menghubungi HP mereka tapi tidak berhasil, ada yang masuk ke mail box, ada juga yang tidak diangkat. Detik-detik terakhir, muncul satu temannya yang bersedia memenuhi undangan Andhika.

Keesokan harinya, 2 orang menghubungi
Andhika untuk minta maaf karena tidak bisa datang karena sakit perut juga dan HP-nya kebetulan lagi low batt. Sedangkan 2 orang lagi tidak ada kabar beritanya. Andhika mencoba untuk mengundang kembali 9 orang ini untuk dapat hadir pada kesempatan minggu berikutnya.

Coba tebak, berapa yang akan nongol pada minggu berikutnya? Akan ada berjuta alasan lagi yang akan disampaikan kepada
Andhika untuk tidak memenuhi undangannya.

Ada apa yang salah?

Hal ini sering terjadi pada seorang pemula yang masuk ke dalam bisnis jaringan, tetapi tidak membekali diri dengan pengetahuan dasar tentang teknik mengundang yang benar.

Memangnya ada teknik mengundang yang benar? Tentu saja!!! Banyak orang beranggapan bahwa mengundang calon mitra bisnis sama mudahnya mengundang orang untuk nonton film, sehingga mereka terjebak dan selalu mengikuti pola yang salah, dan pada akhirnya mereka mengatakan bahwa bisnis jaringan merupakan bisnis yang susah.

Sebelum membahas bagaimana cara mengundang dengan benar, sebaiknya didefinisikan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan mengundang calon mitra bisnis. Mengundang dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan seseorang untuk bertemu secara fisik dan mental dengan kita sehingga siap untuk mendengarkan informasi yang akan diberikan.

Banyak kasus kita dapat menghadirkan seseorang secara fisik, tetapi secara mental yang bersangkutan menutup telinga untuk menerima informasi yang diberikan. Ini sama saja dengan kita tidak berhasil mengundang orang tersebut.

Mengapa penting untuk belajar mengundang?

Bisnis network-marketing sudah berkembang lebih dari 15 tahunan di Indonesia, dan selama pertumbuhannya sudah banyak energi negative yang beredar sehingga banyak orang yang alergi mendengar bisnis network-marketing dan MLM.

Selain itu, banyak juga penipuan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab berkedok usaha MLM. Disamping itu juga banyak pelaku dari MLM yang melakukan praktek yang tidak terpuji sehingga yang diundang merasa tertipu setelah menghadiri acara yang diselenggarakan.

Bagaimana proses mengundang yang benar?

1. Sebelum melakukan proses mengundang, langkah penting yang harus dilakukan adalah membuat prospect list (daftar nama) terlebih dahulu. Hal ini penting dilakukan untuk memudahkan proses mengundang, tulis pada daftar tersebut, mengapa orang tersebut anda undang, tulis nomor telp.nya, hasil pembicaraannya, kapan follow up terakhir dan sebagainya sehingga akan mempermudah pekerjaan anda selanjutnya. Disarankan anda memiliki minimal 200 nama pada daftar tersebut.

2. Kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para pemula adalah melakukan presentasi awal pada saat mengundang. Ingat!!!, mengundang sama sekali bukan presentasi. Anda mungkin dengan penuh semangat mengatakan bahwa saya sudah menemukan bisnis yang luar biasa dengan system bekerja seperti ini, produknya yang bagus, company yang solid bla bla bla bla. Tapi apa reaksi dari orang yang anda undang, dalam hatinya ia akan berkata, wah…., ini satu lagi dari Mayora. (artinya dia akan menarik kesimpulan apa bedanya dengan yang lain, orang yang sebelumnya juga mengatakan hal yang sama, tapi setelah saya hadir ternyata sama saja dengan yang lain).

3. Mengundang yang paling benar adalah lakukanlah dengan singkat, jangan bercerita tentang system, tentang produk, tentang passive income. Tetapi yang paling penting adalah menarik minatnya untuk mendengarkan kita.

4. Jadi kalau tidak boleh cerita tentang system, produk dan income, apa yang harus diceritakan lagi? Ceritakanlah tentang kegembiraan anda. Bisnis ini akan berjalan dengan baik apabila dibuat sederhana, maksudnya ceritalah kepada teman anda seperti pada saat anda berhasil menurunkan berat badan anda sebesar 10 kg dalam waktu 1 minggu tanpa merasa cape, atau tentang muka anda yang sekarang ini bebas dari jerawat dengan menggunakan obat hanya selama 3 hari. Jadi katakanlah pada mereka bahwa anda telah menemukan suatu alternative lain untuk mencapai impian anda, tetapi tidak dapat diterangkan lewat telpon, jadi anda mau ketemu sama dia untuk berbagi kegembiraan ini.

5. Yang paling penting adalah kita harus memberikan alternative kepada pihak yang diundang, misalnya mau ketemu hari Senin atau Rabu, di Hotel atau di tempat lain. Usahakan kita yang control, jadi jangan tanya kapan dan di mana.

6. Konsistensi juga merupakan faktor penting dalam proses mengundang, lebih baik setiap hari mengundang 2 orang dari pada dalam satu hari mengundang 20 orang, tetapi 3 bulan lagi baru mengundang 20 orang lain lagi.

7. Bagaimana kalau yang diundang terus mendesak dan bertanya. Jawablah bahwa kita memerlukan beberapa angka-angka dan gambar untuk menerangkan, jadi kalau hanya lewat telpon bisa terjadi salah pengertian.

8. Perlu disadari bahwa banyak orang tidak mau pergi ke Hotel, karena dalam pikiran mereka presentasi di hotel sama dengan presentasi MLM. Padahal kalau kita tanyakan lagi apa itu MLM mereka tidak bisa menjelaskannya apalagi dengan bisnis jaringan. Oleh karena itu jangan memaksakan harus ketemu di hotel, berikan alternatif untuk bertemu di tempat lain yang lebih netral.

9. Yang perlu dihindari pada saat melakukan presentasi adalah tempat-tempat yang terlalu ramai sehingga akan mengganggu konsentrasi. Dan juga sebaiknya tidak melakukan presentasi di ruang kerja orang yang diundang, karena biasanya konsentrasinya akan pecah pada saat ia harus menerima telpon yang masuk.

10. Tips yang terakhir adalah, bersikaplah santai sebelum anda mengangkat telepon, jangan takut ditolak, kaena setiap penolakan bukan ditujukan kepada anda pribadi tetapi mereka belum siap untuk mendengarkan. Mungkin dalam enam bulan lagi mereka akan siap untuk mendengarkan. Teruslah mengundang, belajar dari setiap penolakan yang terjadi, lama-lama anda akan semakin mahir. Tidak ada bayi dilahirkan langsung bisa berlari sebelum mereka belajar duduk, merangkak dan berjalan. Janganlah anda berhenti.

 
 
 
 
Copyright © SEPUTAR DBS